0

terakhirmi ini hari.......

sekarang sudah waktunya midtest,,,,
berarti sekitar 2 bulan lagi semester ini berakhir........

sebenarnya sy nda' kuliahji ini semester, tp ada beberapa hal yg sy rencanakan untuk sy kerjakan semester ini.....
tapi klo dievaluasi dan menjadikan tergetan rencana awal sebagai tolak ukur,,,,
relatif tidak terlalu banyak progess positif.........
banyakmi sy bikin tp begitulah .......
semuanya serba setengah2....

hal ini sebenarnya bisa saja dianggap normal....
tetapi deengan mengasumsikan bahwa yg berencana ini adalah seorang pemalas,,.,.,,
jdi ingat, dulu ada senior(tua sekalimi sekarang)bilang''"sawing, biar sempurna bagaimana aturan dan rencana yg ko buat klo malasko samaji bohong"

ini sdh paragrap ke-4, jadi,,,,,,,mungkin,,,,,,,,,,
bagus kyknya,,,,,,,,,,klo dibilangmi bahwa ternyata memang ada pertanda atau gejala2 kemalasan sm saya,,,,,,,,,,,,

ini gejalanya:
- suka menunda pekerjaan dan kemudiaan memakluminya.
- susah bangun pagi dan berkata dalam hati "besokpi deh baru bgn pagi".
- sulit memulai sesuatu dan walhasil menundanya lalu kemudiaan kembali memakluminya.
- selalu menganggap mudah sesuatu, biasanya dihiasi dengan kata" gampangji itu, sebenpi"
- klo sementara kerja, tiba2 pikiran kesana-kesini, dan akhirnya tertunda lagi...
- selalu merasa cepat lelah, jadi istirahat dulu dan semuanya kembali tertunda...
- selalu merasa butuh hiburan, lari2x main game sampe capek dan lagi2 ada yg tertunda
- selalu kekurangan inspirasi, jd selalu mau jalan2, rencanax sih klo dapat baru lanjut pekerjaannya tapi inspirasix nda dapat2 dan seperti yg telah kita prediksikan pekerjaannya tertunda lagi.
- waktu dan methodologi evaluasi diri sendiri nda jelas, jadi tambah kacaumi.........
- selalu merasa waktu terlalu cepat berlalu... jadi, pas lg deadline......,, kerja nda maksimalmi lagi.
- dan yg terakhir, setelah semuanya berlalu pasti mengatakan "terakhirmi ini hari",
mungkin saja benar tapi mungkin juga tidak????????????
hahahhahahhaha..........

kacaunya deh,,,,,

mudah2an besok ato besoknya lagi //////
bisa lawan itu penyakit....


****
klo baca tulisan ini trus ada sedikit kemiripan dengan kisahmu,,,,,,,,,
//////////////silahkan tertawa..............
tapi>>>>
HATI-HATI....
jangan pernah menganggapnya normal***
0

mari menonton........

kenapakah semuanya selalu dianggap sebatas tontonan?
masih dipintu masuk semua mata langsung melihat,ada yang ramah,marah,cuek dan terkandang ada yang langsung menilai,
wah wah.......
ada apa ini......?

pas masuk didalam,
ditanya dari mana?/knapa masuk disini?/
habis ditanya-tanya'
disuruh kesana........disuruh kesini..........
disuruh begini..........disuruh begini........
tapi saya ngikut saja,
meskipun banyakmi yang tidak karena malas bede'

suatu saat,
sebagai pertanda sy diterima,
sy diminta naik panggung (maksudnya sih menyampaikan sebuah pesan tp lagi2 berakhir sebagai sebuah tontonan)
sayapun diminta menjalankan rencana-rencana mereka yg telah kupercaya.......

tp karena prosesnya singkat.....,
jadi semuanya serba belum terlalu.......,
tp katanya harusmi dipertontonkan(hancurnya ini kata)sekarang
tidak boleh tidak,

jadi,,,,,,, yah,,,,,,,
mau tidak mau ..........
akhirnya semuanya terjadi.......,.,.,
yah,,, begitulah,,,,,
lagi2 cuman jd bahan tontonan(padahal yakinka' mereka bisa membuat lebih dari itu)

dan seperti telah banyak diperkirakan oleh banyak orang
kecuali beberapa orang yang yang masih berharap bisa tetap bagus
dan ada seseorang yang menurutku tidak pedulimi hasilnya,
dan cuman ingin melihat hal ini selesai....... (cuman prediksi tp kyknya benar)
lagi2 penonton secara sepihak menilaiku kurang maksimal.....

saya sebenarnya santeji, tp banyak juga yang stres.......
tapi menurutku...
mestinya bukan sy dan rombongan yang dipuji klo bagus ato sebaliknya
mestinya yang dapat semua itu yang mrencanakannya toh????
gimana?????

kira2 ini semua bakalan berulang tidak yah?
klo berulang, berarti bukanmi sy dinonton.....
sy jd penontonmi dan berhak menilai semua yang aku nonton........
?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

***berharap semua yg kita lakukan tidak dijadikan sekedar tontonan
dan tidak dianggap sekedar tontonan***
0

cuman senyum...........

Senang rasanya melihat kalian semua tersenyum
Tapi ada yang mengganggu mataku
Ada tembok besar diantara kalian
Dengan tanganku kucoba menghancurkan tembok tersebut
Beribu pasang tanganpun akhirnya membantuku
Dengan alasan yang hampir sama
Kita akan lebih baik tanpa tembok tersebut
Tembok itupun menyerah dan hancur
Namun segalanya semakin aneh saja
Reruntuhan tembok tersebut justru menjadi saksi redupnya sang senyum
Waktupun berlalu,
Tapi semakin lama tembok itupun kembali tumbuh
Entah siapa yang membangunnya
Sekarang justru semakin banyak
Sekarang terlihat seperti kamar-kamar didalam penjara
Setiap senyum yang membawa serta segala potensi dan visinya
Tak berdaya dibalik jeruji psikologis yang terluka
Entah terluka oleh apa ?????
Dan entah dilukai oleh siapa??????
Yang jelas semuanya tiba-tiba saja merasa terluka …………..
Back to Top