0

mari menonton........

kenapakah semuanya selalu dianggap sebatas tontonan?
masih dipintu masuk semua mata langsung melihat,ada yang ramah,marah,cuek dan terkandang ada yang langsung menilai,
wah wah.......
ada apa ini......?

pas masuk didalam,
ditanya dari mana?/knapa masuk disini?/
habis ditanya-tanya'
disuruh kesana........disuruh kesini..........
disuruh begini..........disuruh begini........
tapi saya ngikut saja,
meskipun banyakmi yang tidak karena malas bede'

suatu saat,
sebagai pertanda sy diterima,
sy diminta naik panggung (maksudnya sih menyampaikan sebuah pesan tp lagi2 berakhir sebagai sebuah tontonan)
sayapun diminta menjalankan rencana-rencana mereka yg telah kupercaya.......

tp karena prosesnya singkat.....,
jadi semuanya serba belum terlalu.......,
tp katanya harusmi dipertontonkan(hancurnya ini kata)sekarang
tidak boleh tidak,

jadi,,,,,,, yah,,,,,,,
mau tidak mau ..........
akhirnya semuanya terjadi.......,.,.,
yah,,, begitulah,,,,,
lagi2 cuman jd bahan tontonan(padahal yakinka' mereka bisa membuat lebih dari itu)

dan seperti telah banyak diperkirakan oleh banyak orang
kecuali beberapa orang yang yang masih berharap bisa tetap bagus
dan ada seseorang yang menurutku tidak pedulimi hasilnya,
dan cuman ingin melihat hal ini selesai....... (cuman prediksi tp kyknya benar)
lagi2 penonton secara sepihak menilaiku kurang maksimal.....

saya sebenarnya santeji, tp banyak juga yang stres.......
tapi menurutku...
mestinya bukan sy dan rombongan yang dipuji klo bagus ato sebaliknya
mestinya yang dapat semua itu yang mrencanakannya toh????
gimana?????

kira2 ini semua bakalan berulang tidak yah?
klo berulang, berarti bukanmi sy dinonton.....
sy jd penontonmi dan berhak menilai semua yang aku nonton........
?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

***berharap semua yg kita lakukan tidak dijadikan sekedar tontonan
dan tidak dianggap sekedar tontonan***

0 komentar:

Posting Komentar

Back to Top